Senin, 24 Oktober 2016

IKHSAN FADILAH
           3IC08
        25414144
METODOLOGI PENELITIAN
PERBANDINGAN SISTEM PENGAPIAN TCI dan CDI 

LATAR BELAKANG
           
            Kali ini kita akan membahas tentang perbandingan sistem pengapian TCI dan CDI Sistem pengapian pada motor merupakan rangkaian mekanisme yang bertanggungjawap kepada fungsionalitas kendaraan itu sendiri. Seperti kita ketahui sebagus apapun motor, cc besar, irit, canggih, keren, namun jika motor tak bisa jalan maka derajatnya akan terjun bebas bahkan tak lebih tinggi dari sepeda ontel yang dapat ngacir di jalan raya. 
Sistem pengapian motor tak ubahnya seperti sistem organ pernapasan pada struktur organiasi tubuh manusia. Apabila sistem ini tak bekerja, maka otomatis motor mogok dan kehilangan fungsionalitasnya sebagai kendaraan bermotor. Oleh karena itu, memahami kerja sistem pengapian sangatlah penting bagi para pengguna kendaraan bermotor dan menjadi fardu ain hukumnya bagi para seniman otomotif.
Sejarah perkembangan jantung sistem pengapian
Pada mulanya, jantung pengapian pada motor menggunakan platina lalu CDI, dan sekarang TCI yang lebih beken digunakan untuk motor injeksi. Seringkali sistem pengapian paltina disebut sebagai sistem pengapian konvensional sedangkan CDI dan TCI disebut sebagai sistem pengapian elektronik. Secara lengkap dapat digambarkan sebagai berikut:

  • Pengapian konvensional – platina
  • Pengapian elektronik – CDI (CDI DC dan AC), TCI
Agar lebih jelas, berikut ini adalah garis-garis besar halauan pengapian motor








AC CDI










Perbedaan mendasar antara DC CDI dan AC CDI terletak pada sumber listrik yang digunakan untuk nantinya diumpan ke organ coil pengapiannya. DC CDI listrik dicatu dari AKI sedangkan AC CDI dicatu lewat generator magnet yang disearahkan dengan dioda sebelum disimpan di dalam kapasitor. DC CDI menerima input 12VDC, oleh inventer (dalam CDI) diubah menjadi 100-300 VAC kemudian disearahkan oleh dioda sebelum mengisi kapasitor. AC CDI menerima input 100-300 VAC dari magnet, kemudian disearahkan oleh dioda sebelum mengisi kapasitor. Setelah kapasitor diisi, tegangan tersebut menunggu pickup coil (pulser) untuk memberikan surat perintah penyerbuan ke kumparan primer coil pengapian. Apabila pulser telah memberikan sinyal serbu maka dengan segera kapasitor memuntahkan amunisinya menyerbu kumparan primer koil pengapian dan terjadilah huru hara (induksi) pada kumparan sekunder koil sehingga terjadi loncatan bunga api pada busi motor.



PERBEDAAN SISTEM PENGAPIAN TCI dan CDI
Prinsip dasar dari mesin dengan pembakaran internal adalah menggabungkan 3 unsur yaitu, api, bensin dan udara. Nah pada motor maupun mobil sebenarnya mempunyai prinsip yang sama dimana unsur-unsur tersebut digabung yang kemudian terjadi ledakan, ledakan tersebut yang diubah menjadi tenaga gerak. Salah satu dari unsur tersebut adalah api, pada motor lebih dikenal dengan sistem pengapian. Pada sistem pengapian motor saat ini terdiri dari dua jenis yaitu : Capacitor Discharge Ignition) dan Transistorized Controlled Ignition (TCI). Mungkin timbul pertanyaan , perbedaan keduanya seperti apa. Akan dibahas secara singkat dibawah ini.
CDI pada prinsipnya sistem pengapian yang menggunakan kapasitor sebagai sebagai trigger supaya koil memproduksi teganggan tinggi dan diteruskan ke busi. Kemudian TCI menggunakan transistor sebagai triggernya(untuk teknisnya tanya yang ahli elektronik ya gan). Nah akan timbul pertanyaan sistem pengapian manakah yang lebih baik?
Baik CDI maupun TCI mempunyai karakteristik sendiri-sendiri, karakter tersebut yang menimbulkan kelebihan dan kekurangan masing-masing sistem. Untuk masalah teganggan tinggi ternyata TCI mempunyai kelebihan dalam mentransfer teganggan tinggi ke busi, hasil yang dikeluarkan TCI lebih besar daripada sistem CDI. Jadi bisa diliat bahwa kemungkinan api busi yang dipercikkan akan lebih besar daripada sistem CDI.
Untuk CDI ternyata unggul dalam masalah waktu pengapian, dimana sistem CDI mempunyai delay waktu pengapian lebih singkat daripada TCI. jadi waktu pengapian akan lebih lambat dari waktu pengapian oleh pulser. Ini sudah sifat dari masing-masing sistem pengapian tersebut. Perbedaannya lagi adalah pada coilnya, untuk koil TCI mempunyai hambatan yang lebih besar dari koil CDI. Berangkat dari itu jadi sebaiknya koil tidak saling tukar. Misal koil sistem TCI dipasang ke CDI maupun sebaliknya, karena akan merusak sistem pengapiannya. Oh iya motor yang sudah memakai TCI antara lain yamaha vixion, suzuki thunder dll, dan yang memakai CDI antara lain yamaha vega, honda blade dll.

DAFTAR PUSTAKA

http://coretan85.blogspot.co.id/2015/03/sekilas-tentang-sistem-pengapian-tci.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar