|
Kali
ini kita akan membahas tentang salah satu tim sepakbola ternama , salah satu
tim atau club elit yang terletak di pesisir atau sudut kota Manchester. Mengapa
disebut sedemikian? Disebutkan
sedemikian karena club ini memiliki prospek serta manajemen club yang baik.
Dikelola oleh tangan-tangan professional yang memang ahli dalam bidangnya,
menjadi club dengan kondisi finansial paling stabil didaratan inggris, eropa
bahkan dunia. Mempunyai relasi dari berbagai produsen, brand , serta apparel
ternama dunia yang memang tidak diragukan lagi kualitas produk yang dihasilkan.
Memiliki sebuah akademi besar yang yang berpusat di Carrington dan bercabang di
seluruh dunia. Menjadikan akademi tersebut sebagai salah satu dari beberapa
jajaran akademi sepakbola elit dunia. Mempunyai kapasitas sebagai pencetak
talenta-talenta berbakat yang sekarang telah melalang buana di eropa sebagai
bintang, bahkan beberapa diantaranya sudah menjadi legenda atau mascot dari
club yang telah dibela.
Setelah
akademi, kita akan membahas Fans club. Club ini memiliki basis supporter atau
fans club resmi terbesar di dunia.Jumlah yang diprediksi oleh salah satu situs
harian sepakbola adalah 1/10 dari jumlah penduduk bumi. Angka yang bias
dibilang cukup mencengangkan untuk jumlah sebuah basis supporter, walaupun kita
tahu bahwa sepakbola adalah salah satu olahraga popular yang cukup digemari.
Tragedi München
1958 terjadi di Bandar Udara
Munich-Riem, München, Jerman pada tanggal 6 Februari 1958. Kecelakaan
terjadi ketika British European
Airways Penerbangan 609 jatuh pada usaha ketiganya untuk lepas landas
dari kubangan lumpur yang
menyelimuti landasan. Di dalam pesawat terdapat para pemain Manchester United yang bersinar kala
itu , dijuluki "Busby Babes", bersama
dengan sejumlah pendukung dan wartawan. 20 dari 44 orang di pesawat tewas dalam
kecelakaan. Yang terluka, beberapa di antaranya sudah tak sadarkan diri, dibawa
ke Rumah Sakit Rechts
der Isar di Munich di mana 3 orang meninggal, sehingga yang selamat
hanya 21 orang.
Kejadian
Tim dalam perjalanan kembali
dari sebuah pertandingan Piala Eropa 1957-1958 di Beograd,Yugoslavia,
melawan Red Star Belgrade, tetapi harus berhenti di
Munich untuk mengisi bahan bakar, sebagai akibat dari perjalanan non-stop
Belgrade ke Manchester, yang di luar batas kemampuan jangkauan pesawat sekelas Airspeed Ambassador.
Setelah mengisi bahan bakar, sang pilot, KaptenJames Thain
dan kopilot Kenneth Rayment,
mencoba lepas landas maksimal dua kali, tetapi harus membatalkan kedua upaya
tersebut karena gangguan di mesin. Takut bahwa mereka akan terlambat jadwal,
Kapten Thain menolak menginap di Munich dan memilih melakukan upaya lepas
landas untuk ketiga kalinya.
Pada saat upaya ketiga, mulai turun salju, menyebabkan lapisan lumpur di ujung landasan. Ketika pesawat menyentuh lumpur, pesawat kehilangan kecepatan, membuat pesawat tidak dapat lepas landas. Pesawat menabrak pagar dan melewati ujung landasan, sebelum sayap pesawat membentur rumah terdekat sehingga sobek. Khawatir bahwa pesawat akan meledak, Kapten Thain menyuruh para penumpang yang selamat pergi menjauh sejauh mungkin. Meskipun demikian, kiper Manchester United Harry Gregg tetap di dekat bangkai pesawat untuk menarik korban yang selamat dari reruntuhan pesawat.
Pada saat upaya ketiga, mulai turun salju, menyebabkan lapisan lumpur di ujung landasan. Ketika pesawat menyentuh lumpur, pesawat kehilangan kecepatan, membuat pesawat tidak dapat lepas landas. Pesawat menabrak pagar dan melewati ujung landasan, sebelum sayap pesawat membentur rumah terdekat sehingga sobek. Khawatir bahwa pesawat akan meledak, Kapten Thain menyuruh para penumpang yang selamat pergi menjauh sejauh mungkin. Meskipun demikian, kiper Manchester United Harry Gregg tetap di dekat bangkai pesawat untuk menarik korban yang selamat dari reruntuhan pesawat.
Pasca-kecelakaan
Sebuah penyelidikan oleh
pihak berwenang bandara Jerman Barat awalnya menyalahkan Kapten Thain untuk
kecelakaan tersebut, mengklaim bahwa dia telah gagal untuk menghilangkan es yang membeku pada
sayap pesawat, yang dianggap sebagai penyebab kecelakaan, meskipun pernyataan
yang bertentangan muncul dari para saksi mata. Kemudian ditetapkan bahwa
kecelakaan itu, pada kenyataannya, disebabkan oleh kubangan lumpur campur salju
di landasan pacu, yang mengakibatkan pesawat yang tidak mampu mencapai
kecepatan minimum untuk lepas landas. Nama Thain akhirnya menghilang pada tahun 1968, sepuluh tahun
setelah kejadian
Para korban tewas
Kru pesawat
- Kaptain Kenneth "Ken" Rayment, kopilot
(selamat dari kejadian tetapi mengalami cedera parah dan meninggal tiga
minggu setelahnya di rumah sakit setelah mengalami gegar otak)
- Tom Cable, pramugara
Penumpang
Pemain
Manchester United
- Geoff Bent
- Roger Byrne
- Eddie Colman
- Duncan Edwards (selamat
dari kecelakaan, tapi meninggal 15 hari kemudian)
- Mark Jones
- David Pegg
- Tommy Taylor
- Liam "Billy" Whelan
Staf Manchester
United
- Walter Crickmer,
sekretari klub
- Tom Curry, trainer
- Bert Whalley, kepala
pelatih
Wartawan dan
Jurnalis
- Alf Clarke, Manchester
Evening Chronicle
- Donny Davies, Manchester
Guardian
- George Follows, Daily Herald
- Tom Jackson, Manchester
Evening News
- Archie Ledbrooke, Daily Mirror
- Henry Rose, Daily Express
- Frank Swift, News of the World (juga mantan
kiper Inggris dan Manchester City; meninggal dalam
perjalanan menuju rumah sakit)
- Eric Thompson, Daily Mail
Penumpang lain
- Bela Miklos, agen perjalanan
- Willie Satinoff, supporter, dan teman dekat Matt
Busby
DAFTAR PUSTAKA
https://www.wikipedia.org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar